Tuesday, April 30, 2019

Bandung, 24 April 2019


13 April 2019 - Punya kesempatan untuk short gateway ke Bandung, Jawa Barat. Setelah sebelumnya pernah update perjalanan ke Bandung pada tanggal 26 Mei 2016 kali ini beda cerita. Selain karena teman perjalanan yang beda, tentu tujuannya juga beda. Rencana awal sih kasih surprise buat bosque yang lagi outing di sana tapi apa daya anak yang tak pernah prepare kalo mau jalan-jalan ya gini deh jadinya. Pagi berangkat naik kereta jam 10:20 dan ternyata perjalanannya lama banget baru sampe di Stasiun Bandung itu jam 14:00 something hampir stengah tiga kalau ga salah. Well... Paling enggak enak sih tinggal duduk dan tidur. Pelajaran buat yang mau naik kereta ke Bandung, Argo Parahyangan, tempat duduknya itu berhadap-hadapan ya. Kalau kamu sensitif banget sama yang namanya pusing, pilih nomor besar saat berangkat dari Jakarta dan pilih nomor kecil saat balik dari Bandung (ini tetap bisa berubah sesuai keadaan dan ketentuan KAI ya tapi suggest aja-red).



Dapat nomor antrean 11 dong sampai di sana, karena keroncongan parang belum makan siang kita beli cilor. Lumayan buat ganjel perut yang udah meronta-ronta. Setelah penantian panjang akhirnya makan juga. Cerita sedikit soal Se'i daging iris tipis-tipis yang diasapi ini berasal dari Kupang. Ada side dish yang biasanya diberikan yaitu sayur daun pepaya dan kuah kaldu sapi.

Kemarin kebetulan kemarin itu pilih tiga menu ada Se'i Sapi Sambal Ijo, Se'i Sapi Sambal Matah, dan Se'i Sapi Sambal Lu'at. Nggak tau karena emang laper banget atau rasanya emang enak parah! Nggak ngerti lagi deh (Kalo bisa dijilatin deh tu piring-red). Ada beberapa pilihan dagingnya, daging sapi original, lidah sapi, iga sapi dan ayam. Teh serai hangat pas banget menemani hari pertamamu di Bandung.


Tersedia ukuran normal dan jumbo

Cek lokasi langsung di sini Se'i Sapi Lamalera

Setelah puas makan dan pilon maka langsung ke hotel. Tempat menginapnya di The House Tour yang merupakan bagian dari Maja Group. Maja Group sendiri menyediakan penginapan alias hotel yang instagramable, pokoknya generasi milenial pasti tau dan suka banget deh. Tak hanya jadi tempat menginap dan foto-foto namun beberapa dimanfaatkan untuk lokasi pernikahan juga.

Room of Kinky Love by The House Tour
Nah di bawah The House Tour itu ada tempat nongkrong sambil makan cantik yaitu The Potting Shed. Oiya... Waktu nginep di sini itu kita pake diskonan Tiket[dot]com, harganya sih jadi Rp400.000 sekian, sekian tapi enak banget sih udah dapet free breakfast buat dua orang. Mungkin beberapa dari kamu sudah pernah lihat lokasi ini dari selebgram. Cek sneak peek di bawah ini!

The Potting Shed
Saat di Bandung kita ada ke beberapa tempat lainnya seperti ke Maison De La Sol Coffee & Culture. Sebenernya tuh ke sini mau nemenin salah skater boy ibukota yang warbiasa ini. Tapi kayaknya nggak jodoh main skateboard-nya karena jeng jeng jeng... H U J A N  D E R E S! Sampe kafenya itu ikutan banjir, yaelah ha ha ha. Nah ini dia sneak peek dari kafenya (pardon ma face).




Yang bikin nggak terlupakan oleh perjalanan Bandung, 24 April 2019 adalah drama ketinggalan kereta balik ke Jakarta! Jadi inget ya gaes, kalau kereta dari Bandung ke Jakarta biasanya jadwalnya akan lebih maju, mesti banget dateng paling maksimal 30 menit sebelum jam keberangkatan. Naik Argo Parahayangan Tambahan dengan harga Rp110.000 sekali perjalanan.

Jadi mau jalan-jalan ke mana abis ini?


Baca cerita Bandung sebelumnya di sini!












Tuesday, July 18, 2017

Jelajah Sudut Selatan Jakarta

Jakarta Selatan identik dengan tempat nongkrong para remaja kekinian dan diduga dengan harga selangit. Tapi istilah tak kenal maka tak sayang seperti cocok dengan Jakarta Selatan. Kawasan yang cukup eksklusif dengan banyaknya restoran makanan asing membuat image mahal sangat kental di restoran Jakarta Selatan.


Nah kali ini jalan-jalan kita ada di sekitar Jakarta Selatan nih. Apa saja ya yang kira-kira bisa dicoba? Langsung cek deh.

1. Mister Sunday, Cikajang
Lokasi tempat makan satu ini ada di seberang BEAU, tepatnya di Jalan Cikajang nomor 30.
Interior dari Mister Sunday

Tempatnya nyaman dan spacious, tidak terlalu ramai juga. Kalau dilihat dari desain sangat kekinian dan instagramble jadi pasti bisa jadi tempat nongkrong yang asyik. Makanan yang ditawarkan adalah cita rasa Asia dan menu pilihan jatuh pada Thai Beef Rice. Isi dari menu Thai Beef Rice sendiri adalah nasi putih, daging cincang bumbu pedas (lada dan cabai), saute bok choy dan sunny side up egg (telur mata sapi). Awalnya dikira akan agak heavy ya, karena ada telur mata sapi dan minced beef ternyata enak banget apalagi dimakan dengan saute bok choy.

Thai Beef Rice - IDR 79,000

Tunggu deh. Saute apaan sih? Jadi saute itu adalah metode memasak kering yang menggunakan panas tinggi dan sedikit minyak atau lemak (Republika[dot]com). Biasanya juga bisa menggunakan daun bawang, bawang bombay atau bawang putih.
Cek lokasi > MISTER SUNDAY

2. Santa 88 Bakery, Cake & Restaurant, Cipaku
Berhubung ini restoran dekat dengan kantor, aku beberapa kali makan di sini. Kata orang-orang kantor agak mahal sih tapi kalau lihat porsinya, pasti langsung setuju kalau harganya pas. Apalagi rasanya sudah tak usah diragukan lagi deh. Menu yang harus dicoba adalah bakmi goreng, ada pilihan ayam, spesial, dan boga bahagari (seafood). Agak lupa sih variasinya apa saja. Selain bakmi goreng ada juga kuetiau dan lauk-pauk berbagai macam dengan citarasa Indonesia asli.
Bakmi Goreng Ayam - IDR 41,000
Harganya memang cukup mahal kalau dilihat, tapi dari porsi sebenarnya ini bisa dimakan 2-3 orang lho. Cuma waktu itu aku pede aja pesan satu porsi dan pastinya nggak habis dong! Hahaha.
Cek lokasi > SANTA 88

3. Flip Burger, Senopati
Ngepot ke arah Senopati sedikit yuk! Nah kawasan Senopati ini memang terkenal penuh dengan restoran aneh-aneh, asing dan mahal ya. Tapi jangan salah lho. Sebelum menilai Anda harus mengenal lebih jauh supaya tidak langsung menghakimi. Tadinya dikira akan seperti Carls Jr. atau McDonalds yang banyak anak mudanya. Ternyata Flip Burger di daerah Senopati ini dipenuhi orang-orang kantoran lho!
Interior Flip Burger

Padahal dari segi harga Flip Burger tidak mahal lho, ada di kisaran Rp 35K. Mungkin karena di daerah perkantoran sehingga peminatnya banyak yang dari orang kantoran juga ya.
Sumber image: Qraved
Kalau aku sendiri kemarin itu coba cheese burger dan chronicle cut fries. Soal rasa sih sejujurnya lebih enak di Flip Burger ini dibanding dengan dua restoran burger yang di atas disebutkan. Rasanya ringan dan mengenyangkan tidak banyak campuran sehingga rasa patty-nya nyesss banget.
Tolong tidak memperhatikan jempol saya yang unyu!
Cek lokasi > FLIP BURGER


4. Bale Soto, Senopati
Ini dia nih yang tak disangka-sangka! Ada tempat makan segini nyamannya di Senopati. Kalau dari lokasi memang sih ya Senopati itu rimbun dengan pohon, adem dan tak terlalu ramai. Tapi lokasi satu ini bernuansa tradisional lho, campuran antara Betawi dan Jawa Tengah. Anda akan disambut oleh dua orang pegawai di depan pintu kayu.
Interior Bale Soto

Begitu pula dengan perabotan yang digunakan, juga menggunakan yang tradisional dan unik. Salah satunya adalah gelas, kebetulan kemarin pesan teh tawar hangat dan dapat gelas 'blirik' ini.


Menu sendiri ya pastinya soto lah ya... Ada pilihan soto ayam, soto daging dan soto wagyu. Nah unik lagi kan, harga soto wagyu sendiri sekitar IDR 49,000, ya dagingnya aja mahal kan. Ada juga menu tongseng serta bakmi nyemek Jawa yang lumayan favorit nih. Rasa dari tongseng ayamnya agak terlalu manis, jadi bagi yang tidak suka manis bisa coba menu yang lain. Sotonya hanya tersedia kuah kuning saja alias bening.
Soto Ayam + Nasi - IDR 25,000 + IDR 8,000
Cek lokasi > BALE SOTO

5. Putri Kenanga, The Plaza Semanggi
Nah ini dia biasanya haram itu lebih enak sih ya. Kalau lagi main ke The Plaza Semanggi dan lapar langsung cus ke Maxx Kitchen di lantai 3A di sana banyak pilihan makanan yang bisa dicoba. Salah satunya adalah Putri Kenanga, restoran Kenanga sendiri memang menyediakan segala jenis makanan dengan pork nih dan yang paling terkenal adalah Nasi Campur Kenanga. Kali ini mau coba Bakmi Spesial Kenanga nih.
Bakmi Spesial Kenanga - IDR 51,000 + PPn
Isinya terdiri dari babi panggang, siomai babi, rolade babi, babi merah, satai babi, sayur dan bakmi. Sudah tidak diragukan lagi ini mengandung minyak babi, jadi haram! Hehehe. Saat makan ini bakminya tidak seberapa dan daging babinya lebih banyak dari mienya, jadi puas sepuasnya dan kenyang-sekenyangnya.
Terdiri dari kuah, sambal, dan menu utama

Ini dia penampakan booth dari Nasi Campur Kenanga

Cek lokasi > NASI CAMPUR KENANGA

6. Bariuma Ramen, Setiabudi
Restoran ramen satu ini memang patut dicoba banget nih. Citarasanya hampir mirip dengan yang di Jepang (kata temen yang udah ke Jepang). Lihat-lihat liputannya, restoran Bariuma yang ada di Jepang juga ramai lho! Kuahnya kental sekali tapi ternyata nggak heavy lho.
Bariuma Spicy Ramen - IDR 69,000
Endes seendes-endesnya deh kalau soal rasa. Di sini tersedia dua jenis daging saja, yaitu babi dan ayam saja. Untuk yang tidak makan pork, alat makannya sudah dipisahkan jadi tidak perlu khawatir.

Ada gyoza juga yang patut dicoba, penampilannya sih nggak cantik ya tapi rasanya enak banget! Dominan rasa jahe sehingga tidak berbau amis sama sekali.
Cek lokasi > BARIUMA RAMEN

Sekian dulu jalan-jalan di Jakarta Selatan! Selamat mencoba.
Happy tummy!


Saturday, March 25, 2017

Ramen 38 Sanpachi, Cilandak Town Square

Makan-makan kali ini ke restoran mie ramen daerah Cilandak Town Square. Mungkin kalian tahu bahwa di Cilandak Town Square atau Citos ini merupakan surganya restoran, mulai dari Asia sampai Amerika, mulai dari makanan tradisional sampai makanan cepat saji.

Interior Ramen 38 Sanpachi, Cilandak Town Square

Sempat penasaran untuk mencoba salah satu restoran mie ramen di Cilandak Town Square. Akhirnya memutuskan untuk berhenti di salah satu restoran mie ramen yaitu Ramen 38 Sanpachi. Sejujurnya, rasa mie ramen di sini so-so. Tapi harganya murah dibanding dengan yang restoran mie ramen yang lain. Sekitar Rp 30.000 an untuk ukuran yang medium dan Rp 50.000 an untuk yang big. Yang paling penting di sini semuanya makanan halal, pokoknya semua yang di sini bermenu mie ramen halal. Jadi tak perlu khawatir untuk memesan apa pun.

Salah satu yang membuat mie ramen agak kurang adalah kuahnya yang tidak panas, jadi rasanya kurang nendang dan segar. Paling kesal sih ya kalau seperti itu, mengharapkan kalau makan kuah itu panas-panas pas nyeruput eh malah dingin.

Agak lupa juga sebenarnya kemarin pesan apa aja yah tapi salah satunya mie ramen dengan saus soya atau yang disebut Shoyu Ramen.

Shoyu Ramen, harga Rp55.000,-

Salam kenyang!

Friday, March 24, 2017

Sate Bebek Asli Gombong


Apa yang kamu bayangkan ketika datang ke suatu daerah?

Tempat wisata, tempat nongkrong yang asyik, kalau aku sih makanan khasnya dong! Kali ini kita akan datang ke daerah Gombong nih.

Di mana sih tuh? Cek yuk Gombong

Dari jaman kuliah nih kalau misalnya ke Yogyakarta bawa mobil sendiri pasti lewat supaya bisa mampir Gombong untuk makan di sini. Sebetulnya ngga pas Gombong banget sih jadi tepatnya itu di daerah Tambak, Banyumas. Di daerah ini banyak sekali yang jualan sate bebek berderet di depan Masjid Baiturrahman Tambak, Banyumas. Ada satu warung langganan yang sudah terkenal enak di deretan warung ini namanya "Bu Ani" inget yah "Bu" bukan "Ibu" karena ada nama warung yang "Ibu Ani". Sayangnya selalu lupa untuk fotoin warungnya Bu Ani ini.

Saking langganannya, kita kalau pamit mau melanjutkan perjalanan suka cipika - cipiki sama Bu Ani. Karena doi juga sudah apal banget sama kita sekeluarga.

Waktu pertama kali ke sana sekitar 2011 harga sepaket sate bebek berisi sate bebek 10 tusuk, nasi putih, dan sup tulang bebek, masih Rp8.000, terakhir makan sekitar bulan Februari 2017 harganya sudah Rp20.000. Tapi tenang kualitas dan kuantitasnya tetap sama dari dulu dan tak berubah sama sekali. Kuah sup bebeknya itu sama sekali ngga buat eneg malahan segar dan ringan. Bikin nagih pokoknya. Sambal kacang dari sate bebeknya itu buat kasar dan encer jadi benar - benar ngga bikin eneg deh!


Sebenarnya ada juga jeroan bebek dibungkus dengan daun pisang seharga Rp5.000 tapi jujur deh kalau makan di sini bisa kalap. Jeroan itu identik biasanya berlemak dan bikin eneg tapi tak perlu khawatir jeroan bebek ini dikukus dengan bungkusan daun pisang dengan bumbu hanya garam dan daun salam. Jadi ngga ada bau amis dari jeroan, karena terserap dengan daun salam yang jadi andalan. Dijamin deh kenyang, sekenyang kenyangnya!

Jangan lupa yah kalau lewat sini mampir untuk makan di warung sate bebek Bu Ani. Dijamin mau balik balik lagi.

Salam kenyang!

Tuesday, February 21, 2017

Wattpad Account



I started writing a fiction story kindly check on my wattpad
It's called Prime Minister's Daughter. Enjoy!

You can check it > click heee

Sunday, September 4, 2016

The Legend of Noodles


Indi mi indi mi selerakoohh... Indi mi dari dan bagi Indonesiaa....

Eh nggak bosan makan mie instan terus? Emang nagih sih ya makan mie instan Indi mi (alah ngeles). Tapi tetap harus coba yang lain dong! Ya nggak ya nggak.

Kali ini petualang mencari mie ramyun jatuh pada The Legend of Noodle di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Berawal dari pergi meeting terus keujanan. Pas meeting juga nggak dikasih suguhan apapun sehingga perut meronta-ronta. Akhirnya aku dan dua orang temanku mampir ke The Legend of Noodle ini untuk mencari kehangatan dari mie dengan kuah kaldu.

Setelah muter-muter mengelilingi Jalan Senopati akhirnya kita mampir di sini. Mencoba menghalau dinginnya Jakarta sore hari itu. Dengan perut sudah keroncongan dan badan yang kedinginan kita memilih tiga menu. Tangsuyuk, jajangmyeon, dan haemul jjampong.

Sebelum kita ulas makanannya, aku cerita sedikit tentang tempatnya yah. The Legend of Noodle, tempatnya enak banget nggak begitu rame dan di sini banyak juga native Korea yang makan. Nah kalau udah banyak juga orang Korea yang makan pasti yakin kan kalau makanan di sini asli dengan cita rasa Korea banget. Kalau kamu masuk dari depan ada akuarium isinya dunia binatang laut nih. Kerang, gurita, cumi-cumi, ikan, kepiting dan lain-lainnya. Jadi kesegaran bahan makanannya dijaga sekali yah! Hal ini penting nih buat orang-orang yang suka alergi protein tinggi dari binatang laut kaya aku. Kalau makan masakan laut tuh harus dilihat dulu segar atau nggak. Nah kebetulan pas aku makan di sini abis itu aku nggak gatel-gatel atau demam nih. Semoga juga aman buat yang sensitif kaya aku yah.

Oke cukup basa-basinya! Langsung cus ke menu makanannya! Kalau di sini sih banyak banget sebenarnya pilihan menunya. Mulai dari yang nasi, side dish, sayur-sayuran, sampai mie. Kalau kamu mau nyoba mie dingin ala Korea, di sini juga aja lho! Untuk minumannya sih juga ada banyak pilihan yah. Cuma yang sudah defaultnya (alah) itu teh jagung, rasanya sih agak gimana gitu tapi nagih hahahaha.

Kemarin aku pilih tiga menu favoritnya nih, tangsuyuk, jjajangmyeon, dan haemul jjampong. Tangsuyuk itu apa? Ini dia nih fotonya
Tangsuyuk, harga kecil Rp90.000, harga besar Rp180.000
Sebenarnya aslinya lebih unyu lagi saus cocolnya yang bahannya madu itu ada hiasan bunga warna ungu gitu bagus deh. Tangsuyuk itu sebenarnya mungkin semacam side dish tapi bisa jadi lauk juga. Bahan utamanya adalah daging pork yang diiris-iris dan dikasih tepung. Bahasa kerennya itu Sweet and Sour Pork. Saus madunya itu enak banget lho, tapi ini khusus yang bisa makanan non halal aja yah hehehe. Tapi jangan khawatir makanan non halal tuh sedikit banget di sini, kebanyakan yang makanan halal. Jadi yang dominan dari The Legend of Noodle ini ya mie-mie ala Korea gitu yang banyak kita tahu jarang ada yang menggunakan pork sebagai bahan utamanya.

Lanjut! Ada jjajangmyeon nih. Bagi yang suka nonton drama Korea pasti udah tahu banget nih. Kalau mie dengan saus kacang hitam ini menjadi menu andalan yang sering muncul kalo aktor-aktornya sedang kelaparan di malam hari.
Jajangmyeon, harga Rp55.000
Porsinya bisa buat berdua deh beneran! Banyak banget banget. Nah sebenarnya jjajangmyeon ini agak membingungkan sih. Aku bingung aja kenapa orang Korea suka banget sama mie satu ini. Mungkin karena mengenyangkan sekali ya. Bumbunya kacang hitamnya sih enak, ada tambahan bawang bombay yang agak layu tapi krius krius gitu bikin tambah enak. Tapi kalau kebanyakan tuh lama-lama eneg juga sih. Saus hitamnya memang agak heavy, cocok banget buat orang yang kelaparan amat sangat. Aku kekenyangan makan jjajangmyeon ini mungkin juga efek kalap makan tangsuyuk kebanyakan hahaha.

Nah ini nih! Save the best for last. Ada haemul jjampong yang rasanya NAMPONG (nampoll maksudnya) dan endesnya JEMPONG (jempol maksudnya). Maaf ya agak maksa, tapi emang enak banget dan porsinya guedeee deh.

Hameul Jjampong - 80K 
Pas mbak-mbaknya baru nganterin makanan ini, aku sempet bingung. Apakah semua makhluk laut dimasukkan ke dalam mangkuk besar ini? Karena segala macem makhluk laut ada di sini. Kerang ada dua jenis kalau nggak salah termasuk yang besar itu lho. Ada potongan ikan juga, gurita, cumi dan ikan. Walaupun warna kuahnya merah tapi nggak pedas kok aslinya dan ringan bangettt.... Jadi enak untuk seruput-seruput. Apalagi dihidangkan panas-panas wuiiihhhh... MANTAP! Ngeluarin uang Rp80.000 itu nggak sia-sia deh karena puasss banget rasanya.

Selain itu ada satu lagi nih, haemul kalguksu. Haemul kalguksu ini agak berbeda dengan haemul jjampong. Sebenarnya untuk isian sama saja, aneka boga bahari ada semua di sini. Untuk harga juga sama saja, begitu pula dengan porsi.
Perbedaannya adalah kuah dan ukuran mienya. Haemul kalguksu menggunakan buckwheat noodles dan ukurannya besar-besar seperti fettuccine. Buckwheat noodles ini memang mengenyangkan sekali jadi dijamin puas.

Ini dia buchwheat noodles 
Kuahnya tidak mengandung cabai sehingga agak lebih bening dibandingkan haemul jjampong. Sehingga lebih ramah di perut dan kuah kaldunya segar sekali.

Haemul Kalguksu Rp80.000

Penasaran mau ke sini langsung? Cek via google map yah alamatnya.
Google Map: The Legend of Noodle


Salam kenyang!

Tabushi Ramen, Jalan Kartini

Pernah kah membayangkan enaknya mie yang dibuat sendiri? Dengan tambahan kuah kaldu ikan dan ayam. Atau dengan tambahan daging yang tidak halal alias pork. Hmmmm..... Enyak enyak enyaakkkk.

Mungkin kalau yang sudah sering makan mie ramen enak familiar dengan Ikkudo Ichi di Grand Indonesia yang katanya enak banget itu. Tapi kalau makan di sana tuh bikin males. Rame banget, udah gitu waiting list, terus kalau nasibnya kaya aku yang nggak bisa nahan laper gini gimana? Bisa-bisa nyemilin yang ngantri juga nih (eh horor!)

Nah buat kamu yang misalnya rada malas ngantri dan pengen sekalian tempat yang cozy untuk nongkrong sambil minum. Langsung saja meluncur ke Tabushi Ramen di Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ada banyak pilihan menu ramen di sini nih, mulai dari yang kaldu ikan, kaldu sapi, dan kaldu babi. Ada pilihan untuk makanan non halal dan makanan halal. Tinggal pilih aja yang kuah kaldu sapi, ayam, atau ikan, selain itu juga topping bisa disesuaikan dengan keinginan kalau mau yang non halal dan halal tinggal pilih aja. Jadi nggak usah takut nggak bisa di sini.

Kemarin tuh aku pilih ramen yang non halal dan halal nih.
Charsyu Men, Rp68.000 
Ada Charsyu Ramen, harganya kalau belum naik sih Rp68.000. Mie ramen ini kayanya cocok dimakan berdua. Soalnya porsinya banyak, seriusan deh! Awalnya aku pede aja makan tapi lama-lama nyerah juga minta bantuan. Isinya apa aja? Ada mie ramen, kaldu ikan, daging babi, irisan daun bawang, nori kering, nori basah, dan irisan telur ayam. Rasanya gimana? Wuaduuuhhh.... ENDEZZ BANGET!! Nah, kalau Charsyu ramen ini menggunakan kaldu ikan dori nih. Awalnya dikira akan heavy gitu kuahnya soalnya kental juga, tapi pas dicoba nggak juga lho! Aku milih topping dagingnya pork nih. Dan daging pork... Hmmm membuat meneteskan air liur

Mau pilihan yang halalnya, ada juga nih:
Gyuniku Ramen, harga Rp58.000
Kalau nggak salah sih namanya Gyuniku Ramen yah, harganya Rp58.000. Kenapa kita memilih mie ramen ini? Padahal tampilannya nggak ciamik dibandingin yang lain tapi mie ramen ini salah satu mie ramen terfavorit lho dan ternyata rasanya enak banget! So, don't judge books but its cover yah. Hehehehe. Isinya ada potongan jagung, kaldu ayam, irisan daun bawang dan wortel, daging beef, mie ramen dan telur ayam. Yang bikin enak tuh perpaduan antara jagung dan kuahnya. Aduuhh... nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh.

Pada dasarnya semua itu bisa dipilih untuk dagingnya. Seperti yang awal udah aku bilang yah. Untuk pilihan mie ramen yang menggunakan daging pork bisa diganti dengan ayam. Jadi nggak usah khawatir deh, semua bisa makan di Tabushi Ramen ini.

Untuk interior restonya sendiri tuh ala kedai mie ramen Jepang banget deh. Dari pintu masuk langsung pilih tempat duduk dan di ujungnya ada dapur yang diberi tirai setengah. Jadi kita bisa ngintip-ngintip sedikit kesibukan di dapur nih. Kalau mau ke toilet bisa langsung naik ke atas dan toiletnya tepat di sebelah kiri dari tangga. Jangan khawatir toiletnya bersih dan harum.

Kalau ada temanmu yang nggak doyan makan ramen tapi tetap mau ikut nongkrong ada pilihan menu masakan Indonesia kok. JENG JENG JENG! ADA NASI GORENG! Jadi teman kamu yang nggak doyan mie ramen tetap bisa ikut kongkow di sini. Atau mau sambil minum-minum cantik atau yang akan memabukkan (alah) ada juga. Minum variasi green tea ada, bir bintang ada sampai minuman keras khas Jepang nih, kalau kamu tertarik nyoba. Kalau misalnya kamu nggak mau makan berat, ada juga desert yang unyu-unyu dan enak yang bisa dicobain juga. Kalau kamu mau tambah-tambah topping bisa juga tapi tambah Rp 20.000 yah, hehehe.
Oiya jangan kaget ya kalau ke sini, bisa ketemu sama orang native nih alias orang Jepang asli. Mereka juga sering nongkrong-ngongkrong di sini. Karena mungkin di sini nyaman banget nggak cuma buat orang lokal tapi juga native ya. Nah kalau orang Jepangnya aja suka makan di sini yang pasti makan di Tabushi Ramen ini memang enak kan.

Mau langsung cus ke Tabushi Ramen?
Alamat: Jl. Mangga Besar Raya No.1, 8, Kartini, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10750, Indonesia.
Google Map: Tokyo Ramen Tabushi



Salam kenyang!

Sate Bebek Asli Gombong

Apa yang kamu bayangkan ketika datang ke suatu daerah? Tempat wisata, tempat nongkrong yang asyik, kalau aku sih makanan khasnya dong!...